SERBA SEPUH – Selamat datang doeloer. Berikut ini adalah koleksi foto tentara Belanda dan Inggris yang terangkum dalam aksi simpati dan lu...

Koleksi Foto Lucu Serdadu Belanda Saat Perang Kemerdekaan

SERBA SEPUH – Selamat datang doeloer. Berikut ini adalah koleksi foto tentara Belanda dan Inggris yang terangkum dalam aksi simpati dan lucu ditengah kecamuknya peperangan dengan tentara dan rakyat Indonesia.

SEBELUM PATROLI MAKAN TOGE GORENG


Seorang pedagang toge goreng beretnis Tionghoa tengah melayani seorang prajurit Inggris yang akan berangkat patroli mengelilingi Jakarta. Foto ini diambil dari IWM dan bertanda tahun 1945, lokasi Kramat Pasar Senen, Jakarta .

LARIS MANIS DIBELI SERDADU INGGRIS 


Para serdadu Inggris yang baru saja mendarat di Djakarta (1945) kehausan dan mengerubungi seorang tukang sirop dan limoen. Ayo jajan, jajan doeloer!

CARI RANJAU ATAU CARI BELUT?

Di sela-sela waktu libur patroli, sekelompok tentara Belanda  tengah mencari sesuatu di pematang sawah. Foto ini adalah koleksi seorang Sebuah mantan serdadu Belanda yang dikirim ke Jawa pada 1946-1949. Kurang lebih 150.000 anak muda Belanda bahu membahu dengan para serdadu Pribumi Bayaran untuk bertarung dengan sesamanya yang menginginkan sebuah republik merdeka. Menurut sebuah organisasi veteran Belanda, 8000 (ada juga yang bilang 15.000) gugur dan hilang tak berbekas di kawasan tropis ini.

TENTARA BELANDA JUGA LAKI-LAKI


Di tengah-tengah perang melawan gerilyawan republik, anak-anak muda Belanda ini iseng-iseng nongkrongin perempuan-perempuan pribumi yang lagi cuci pakaian dan mau mandi. Dimana-mana perempuan selalu menggugah selera!

SATU MCK DENGAN SERDADU BELANDA


Orang-orang bumiputera yang tempat tinggalnya dekat tangsi militer tentara Belanda tak memiliki pilihan lain untuk menyalurkan hajatnya. Mereka mencuci baju, mandi, dan buang hajat "terpaksa" berbagi dengan para serdadu Belanda. Bahkan menurut Johan van Duppre (mantan serdadu Belanda), perempuan-perempuan kampung sekitar tangsi bahkan ada yang menjadi penjual jasa mencuci baju bagi para tentara Belanda.

SERDADU INGGRIS HERAN MELIHAT KERIS 

Usai terjadi perlawananan 10 November 1945 yang menewaskan sekitar 2000-an serdadu (termasuk 2 jenderal di dalamnya), militer Inggris langsung melakukan pembersihan ke rumah-rumah penduduk. Mereka merampas apa saja yang diidentifikasi sebagai "alat yang bisa membunuh", salah satunya termasuk keris.

SEBAGIAN PERGI UNTUK TAK KEMBALI


Dua foto lawas ini sama-sama diambil pada 1948. Yang atas merupakan koleksi IPPHOS (hasil jepretan Frans Mendoer) dan yang bawah merupakan koleksi Flip Peeters (mantan serdadu Belanda yang pernah bertugas di Indonesia). Kedua foto ini menarik buat saya karena melukiskan bagaimana dua generasi yang hidup pada zaman yang sama namun harus berhadapan di medan perang.

Foto Atas memperlihatkan para prajurit muda KL yang akan dikirim ke palagan Indonesia. Sekitar 150.000 anak-anak muda Belanda dikirimkan oleh pemerintahnya ke tanah Hindia. Doktrin yang mereka terima: bertujuan untuk "mengamankan" rakyat Hindia dari teror para "begal", "bajingan" dan "para perampok" pimpinan Sukarno. Menurut organisasi veteran tentara Belanda (VOMI), sekitar 8000 (ada yang bilang 15.000) dari mereka, tak pernah kembali pulang ke tanah airnya. Kalau tidak gugur, mereka hilang di hutan-hutan tropis dan jadi sasaran ranjau-ranjau tentara Republik.

Foto Bawah: memperlihatkan serombongan prajurit TNI dari Divisi Siliwangi yang baru saja sampai di Stasiun Tugu Yogyakarta dan disambut oleh gadis-gadis Yogya. Salah satu hasil kesepakatan Perjanian Renville adalah seluruh kekuatan republik termasuk Divisi Siliwangi harus meninggalkan Jawa Barat. Hingga 22 Pebruari 1948, telah selesai dihijrahkan kurang lebih 29.000 prajurit Siliwangi dan keluarganya meninggalkan kantong-kantong gerilya di Jawa Barat. Route perjalanan hijrah terbagi dua jalur yaitu melalui jalan darat dengan menggunakan kereta api dan melalui laut dengan kapal laut.

Mereka yang nampak ceria di kedua foto ini tentunya tak semua bisa kembali ke kampung halamannya masing-masing, Sebagian bisa jadi gugur saat harus saling berhadapan di medan laga. Nasib serdadu di mana-mana memang sama saja.

SERDADU BELANDA PUN MANUNGGAL DENGAN RAKYAT


Berbeda dengan film-film perjuangan Indonesia yang sering mengetengahkan relasi antara serdadu Belanda dengan rakyat Indonesia laiknya penindas dengan yang ditindas, maka foto-foto dari Flip (salah seorang serdadu yang pernah dikirim sebagai tenaga tempur di Indonesia pada 1946-1949) memunculkan perspektif lain dari relasi tersebut. Coba lihat wajah-wajah itu? Apakah memperlihatkan mimik yang ketakutan atau benci? Inilah salah satu lika-liku dari realitas perang yang kadang tak bisa dinilai secara hitam putih.

PEREMPUAN DI MARKAS TENTARA BELANDA 

Foto ini merupakan koleksi pribadi Fleep (mantan serdadu Belanda dan pernah dikirim sebagai tenaga tempur di Jawa).

AKRAB BERSAMA MUSUH?


Tentara Belanda sangat mafhum jika mereka tengah menghadapi perang gerilya di Indonesia yang memposisikan rakyat sebagai bagian strategis dalam perang semesta tersebut. Karena itu, untuk mengambil hati rakyat, tak jarang mereka mengakrabkan dirinya dengan penduduk (minimal sekitar tangsi militer mereka). Ini foto lama milik Fleep, mantan serdadu Belanda yang dikirimkan ke Indonesia pada 1947-1949. Lokasi di sekitar Tangerang (1947).

Adu Ayam Doeloer

3 komentar:

  1. Foto2 perjuangan menegakkan kemerdekaan, Tempo Doeloe, selain sejarah, juga
    Sangat bermanfaat bagi generasi muda sekarang dan akan datang.

    BalasHapus